Jumat, 20 Juni 2008

Menjadi Muslimah Idaman

Masa remaja adalah masa yang paling indah. Itulah sebabnya, remaja yang menyadarinya memanfaatkannya untuk mengukir prestasi dan karya yang membanggakan, supaya tidak menyesal di hari tua. Imam Maliki, pemimpin mazhab yang begitu ketat memanfaatkan masa remajanya untuk berkarya pun pernah mengkhayal ingin menjadi remaja lagi walau hanya sehari. Keinginan itu timbul karena masa remaja begitu indahnya. Maka, bisa dibayangkan apa yang dirasakan mereka yang bermalas-malasan atau tak berprestasi di masa remaja.

Realitas sosial menunjukkan remaja Islam, khususnya remaja muslimah, masih banyak yang mengisi masa remajanya dengan berbagai hal yang sia-sia, bergaya hidup materialistis, tidak peduli halal-haram, berpenampilan sensual, individualis, tidak mengenal tata-krama, serta kurang hormat kepada kedua orangtua. Keshalehan dianggap sebagai barang usang.

Padahal, jadi muslimah shalehah itu indah. Betapa tidak, muslimah shalehah tidak hanya indah dari segi fisik dan penampilannya (outer beauty) saja, melainkan juga dari segi kepribadiannya (inner beauty), yang tercermin dari kebeningan hati, kejernihan pikiran, kemuliaan akhlak, keluhuran budi pekerti, kesederhanaan, dan ketulusan perilakunya dalam setiap situasi dan kondisi, baik dalam pergaulan di tengah keluarga maupun di tengah masyarakat.

Agar kepribadian muslimah shalehah lebih indah, maka seorang muslimah harus lebih banyak memperdalam ilmu, terutama tentang apa dan bagaimana agenda muslimah shalehah dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari masa akil baligh atau masa bertanggung jawab pada diri sendiri, pembentukan identitas pribadi, penentuan jalan hidup, sampai pada pengambilan peran dalam kehidupan bermasyarakat, serta cara berbakti kepada kedua orangtua.

Muslimah shalehah tidak berspekulasi dalam pergaulan, melainkan menjalin persahabatan sesuai syari'ah, aktif mengikuti kegiatan sekolah, berprestasi, merencanakan keberhasilan, dan belajar mengasah kepedulian. Muslimah shalehah juga menjadikan kejujuran sebagai karakter utama, tampil PD, serta memiliki wawasan luas.

Lebih daripada itu, dia suka melibatkan diri dalam kegiatan sosial, karena ia tahu kewajiban sosialnya. Ia mengembangkan cinta kasih, bersifat pemaaf, suka menolong, menghindari jalan hidup kufur, menciptakan lingkungan Islami, suka berdakwah dan taat beragama, siap dalam menghadapi suka-duka kehidupan, dan selalu mengambil hikmah di balik setiap kegagalan dan keberhasilan.

Di atas segalanya, muslimah shalehah lebih menyukai hidup mandiri dan produktif, selalu berpenampilan menyenangkan, menjaga kehormatan keluarga, dan memahami kecemasan orangtua, serta tahu berterima kasih, membalas budi, dan berbakti kepada kedua orangtua. [RoL]

Tidak ada komentar: